MENGENDALIKAN PROSES PENGANJIAN
MENGENDALIKAN PROSES
A. Pengetahuan yang diperlukan dalam mengendalikan proses penganjian
1. Factor – factor yang harus diperhatikan pada saat penganjian
Hal – hal yang harus diperhatikan pada saat penganjian
· Kontrol tegangan pada creel mesin kanji harus diperhatikan khususnya pada penganjian benang jet spinning dan benang – benang open – end . tegangan maksimum tidak boleh melebihi 5 % dari kekuatan Tarik saat putus
· Size take – up dipengaruhi oleh visco-sitas larutan kanji dan juga struktur benang. Viskositas larutan kanji ditentukan oleh resep, banyaknya kanji dalam larutan kanji, dan juga jenis kanji yang digunakan, tingkat pengadukan secara mekanik, temperature dan lama waktu pemasakan.
· Kerapatan benang pada size box dan pada silinder pengering perlu diperhatikan .
· Pemilihan kanji untuk benang staple biasanya didasarkan kepada pertimbangan harga. Untuk benang filament, bahan kanji dipilih berdasarkan daya rekat terhadap serat – seratnya.
· Kecepatan mesin kanji pada awal penganjian, yang kadang – kadang menyebabkan kondisi yang tidak diinginkan.
· Stretch benang lusi selama proses pengenjian harus dikontrol secara akurat untuk menjaga benang tetap mempunyai sifat mulur yang diperlukan pada saat pertenunan. Beam yang paling belakang (back beam) hingga size box, stecth-nya tidak boleh melebihi 0,5 %.
· Kanji – kanji yang larut dalam air dapat menyebabkan masalah pada pertenunan yang menggunakan mesin water – jet.
· Mengamati proses untuk menentukan penyebab inefisiensi harus dilaksanakan dengan teknik analisis yang kritis yang dilaksanakan oleh praktisi yang sudah berpengalaman dan bukan merupakan bagian dari pengamatan frekuensi mesin stop yang merupakan bagian dari pekerjaan.
· Rol – rol pengantar harus bersig dari endapan – endapan yang menempel dari bebas dari ujung – ujung yang tajam, khususnya untuk penganjian benang jet spinning. Rol – rol tersebut harus sering dihaluskan (sandel).
· Pembahasan awal pada benang yang akan dikanji dapat mengurangi size take – up yang memang diharapkan untuk proses – proses tertentu, khususnya untuk penganjian benang cotton.
2. Gangguan pada proses penganjian dan penyebabnya
Benang – benang keluar dari silangan :
· Tegangan terlalu besar
· Terlalu banyak kanji pada benang
· Gumpalan – gumpalan kanji
· Squeeze roll cacat
· Ketidaklurusan
· Bearings rusak
· Rol tergores atau kasar
· Regangan terlalu kecil
· Pelapis rol deliberi rusak
· Benang lemah
· Benang – benang tergulung rol
Putus benang pada sisir :
· Kanji keras
· Benang kasar
· Benang – benang menyilang
· Butiran – butiran kanji pada benang
· Waste jauh dari atap
· Lap pada bak kanji terlalu lama
· Warped heeds pada beam tenun
· Kerusakaan periodik (journal worn) pada beam tenun
· Kerusakan bearing pada slasher
· Penyetelan sisir ekspansi yang tidak tepat
· Rol penekan tidak berputar dengan baik
Kelebihan pelumas (slaher oil)
· Bak kanji tidak dibersihkan dengan baik
· Pemasangan packing yang salah pada stuffing gland
· Pemberian grease pada squeeze rolls bearings terlalu berlebihan
· Tetesan dari atap atau duct
· Bocoran dari motor pada ketel pemasakan dan penyimpanan
· Pelumasan pada rantai penggerak terlalu berlebihan
Lapping pada beam – beam seksi dan rol – rol
· Berat beam seksi terhadap jumlah benang per beam
· Benang lemah
· Drawback atau benang – benang menyilang dari mesin warper
· Drum kasar pada warper
· Benang – benang hilang pada mesin warper
· Regangan (stretch) slasher yang tidak tepat
· Rol dan batamg lease yang kasar atau tergores
· Ketidaksejajaran pada slasher
· Slasher bearings rusak
· Tegangan benang lusi yang tidak sama pada saat penghanian (warping)
· Piringan – piringan beamseksi (section beam heads) kasar atau tergores
Membersihkan lapping (cutting lap)
· Potongan pita lilitan pada beam seksi
· Potong bagian atas lapisan pita
· Potong lapisan bawah, tetapi jangan terlalu bawah
Benang meliliy atau kusut :
· Benang – benang keluar dari silangan
· Benang – benang menyilang di lubang – lubang sisir
· Beam – beam seksi tidak sejajar
Benang – benang nyangkut (stuck) :
· Tidak disilang
· Benang – benang keluar dari silangan
· Benang – benang hilang pada beam - beam seksi
· Pemasangan beam pada creel
· Kandungan air terlalu berlebihan pada benang lusi
· Temperstur bak kanji terlalu rendah
· Pinggiran melengkung pada beam – beam seksi
· Beam – beam seksi bergelombang
· Jumlah benang tidak dihitung dengan tepat
· Benang – benang putus dan tidak dimasukkan pada lubang sisir yang benar
Benang – benang berjalan timbul tenggelam (running in and out)
· Terdapat lap pada beam – beam seksi
· Regangan (stretch) terlalu tinggo
· Gangguan mekanik
· Prosedur penyilangan benang
· Kanji mengeras (hard size)
Hard size :
· Kanji mendiidh atau agitasi berlebihan dalam bak kanji
· Kanji mengendap (skimmning) dalam kan kanji
· Slasher terlalu panjang tanpa jogging
· Temperature terlalu rendah dalam bak kanji
· Squeeze roll tergores
· Kanji menngumpal karena agitasi dan pemasakan yang kurang sempurna
· Bak kanji tidak dibersihkan dengan baik
Volume cairan tinggi endapan rendah :
· Gangguan meteran air
· Meteran air lemah
· Seal rusak
· Pengembunan berlebihan
Volume cairan rendah – endapan sesuai :
· Katup buangan di bawah ketel sudah lemah
· Katup saluran tiga rusak
· Pompa kanji mentah ke penyimpanan
Volume cairan sedikit rendah – endapan tinggi :
· Kurang pengadukan (size let out of mix)
Endapan sesuai pada pemasakan – penyimpanan – rendah pada bak kanji ;
· Kemungkinan masalah kondensasi tertutup
Benang lusi lembut :
· Tingkat penganjian terlalu rendah
· Temperature kanji tidak sesuai
· Tekanan squeeze roll terlalu tinggi
· Kelebihan busa dalam bak kanji
· Bahan – bahan kanji tidsk ditimbang dengan benar
· Kanji dimasak tidak sempurna
Benang lusi basah :
· Kontrol kandungan air tidak bekerja dengan baik
· Tetesan – tetesan buangan air dari atap
· Squeeze roll rusak
B. Keterampilan yang diperlukan dalam mengendalikan proses penganjian
1. Mengontrol proses penganjian
2. Mengatasi gangguan proses
3. Mengatasi gangguan ringan atau yang biasa terjadi
4. Melaporkan gangguan mesin yang tidak dapat diatasi
5. Mencatat setiap gangguan proses / mesin
C. Sikap kerja dalam mengendalikan proses penganjian
1. Menerapkan pengontrolan proses penganjian sesuai SOP
2. Menerapkan penanganan gangguan proses sesuai SOP
3. Menerapkan penanganan gangguan mesin ringan atau yang tidak dapat diatasi sesuai SOP
4. Menerapkan pelaporan adanya gangguan mesin yang tidak dapat diatasi sesuai SOP
5. Menerapkan pencatatan gangguan proses/ mesin sesuai SOP.
Komentar
Posting Komentar